welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Kasih Sang Kakak

Kolose 3:14

Yulia adalah seorang pemudi yang masih duduk di bangku SMA. Dia adalah anak terbesar di rumahnya setelah keempat kakaknya menikah dan tinggal di luar kota. Dia masih mempunyai dua adik yang tinggal di rumah. Orang tuanya adalah orang yang sederhana.
Beberapa hari di suatu akhir bulan Januari sampai awal bulan Februari, Yulia nampak pulang sore, bahkan malam, sementara sekolahnya selesai siang hari. Awalnya tidak menjadi masalah bagi orang tuanya, tetapi lama-lama membuat mereka marah. Walaupun beberapa kali kena marah, Yulia diam saja dan ia tetap pulang sore atau malam hari. Bahkan, tak jarang ibunya menampar Yulia. Meski begitu, Yulia tetap bergeming. Ibunya memutuskan untuk mencari tahu apa yang dilakukan Yulia selama beberapa hari ini. Diam-diam ibunya pergi ke sekolah Yulia pada jam pulang sekolah dengan bersembunyi agak jauh sembari mengamat-amati jika Yulia keluar. Ketika Yulia keluar dan berjalan agak cepat, ibunya mulai membuntutinya. Hingga Yulia berbelok menuju sebuah rumah kumuh yang di depannya penuh dengan sampah plastik. Yulia masuk ke rumah itu, tidak lama kemudian keluar sudah memakai kaos. Dia duduk di kursi reyot sambil memilah-milah sampah plastik tersebut, yang terlihat masih bagus dia pisahkan. Setelah terkumpul banyak, Yulia mulai membersihkan sampah plastik tersebut. Setelah selesai, Yulia menemui yang punya rumah. Si pemilik menyodorkan beberapa lembar uang dua ribuan kepada Yulia. Lalu, Yulia meninggalkan rumah itu menuju ke rumah lain dan melakukan hal yang sama. Tak terasa meneteslah air mata ibunya. Entah berapa rumah lagi yang Yulia datangi, tetapi ibunya memutuskan untuk pulang terlebih dahulu.
Seperti biasa, Yulia pulang agak malam, namun kali ini ia tidak mendapat sambutan kemarahan dan tamparan, sebaliknya mendapat pelukan hangat ibunya. Sembari menangis, ibunya bertanya, \"Apa yang kamu lakukan Nak, mengapa kamu rela bekerja seperti itu?\" Dengan heran karena ibunya tahu, Yulia pun menjawab, \"Yulia tidak tega melihat adik-adik bersekolah dengan sepatu yang robek. Mereka sering diejek teman-temannya. Apalagi besok tanggal 14 Februari di mana biasanya anak-anak sekolah kumpul sore hari untuk merayakan Hari Valentine. Yulia berusaha mencari uang untuk bisa membelikan sepatu adik-adik, Bu. Dan, sekarang sudah cukup uang yang Yulia kumpulkan dan rencananya besok siang mau membelikan sepatu adik-adik.\" Ibunya semakin mendekap erat Yulia dan tetap meneteskan air mata, hingga Yulia merenggangkan dekapan ibunya dan menghapus air matanya.
Kasih sayang sejati terwujud dalam sebuah pengorbanan, bukan hanya berlaku bagi pasangan yang sedang berpacaran, tetapi juga antar anggora keluarga. Mari kita manfaatkan momen Hari Valentine ini untuk sungguh-sungguh menunjukkan kasih sayang kita kepada orang-orang terdekat.

DOA
Bapa, beriku kemampuan untuk berkorban bagi orang-orang yang aku kasihi sebagai wujud kasih sayangku kepada mereka. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here