welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Setia Sampai Mati

1 Petrus 2:4-7

Saya menghadiri pemberkatan nikah teman saya. Mereka mengikatkan diri dalam sebuah pernikahan, dengan mengucapkan janji nikah. Mempelai pria berjanji bahwa ia akan tetap setia baik dalam suka maupun duka, dalam sehat maupun sakit, saat gemuk ataupun kurus, saat berkelimpahan maupun kekurangan, saat jelek ataupun cantik. Sebaliknya, mempelai wanita juga berjanji seperti itu, hanya sedikit saja perbedaannya. Janji nikah itu sedikit berbeda dari yang biasa diucapkan oleh mempelai pada saat pernikahan. Tetapi, menurut saya sangat bagus. Janji nikah inilah yang menjadi komitmen mereka dalam menjalani kehidupan yang baru dalam berumah tangga. Janji nikah adalah sesuatu yang mengikat satu sama lain pertanda bahwa masing-masing mempelai telah berkomitmen untuk mengabdikan hidup untuk pasangannya.
Setiap orang seharusnya ingat janji nikah yang diucapkan olehnya dan oleh pasangannya sekalipun telah bertahun-tahun berlalu. Bahkan ungkapan cinta yang pertama kali diucapkan pun seharusnya selalu diingat. Bagi pasangan suami-istri, ketika menjalani masalah dalam rumah tangga, beberapa di antaranya mencoba kembali mengingat momen-momen indah saat mengucapkan janji nikah untuk meredakan amarah di antara mereka.
Hubungan suami-istri bisa menjadi gambaran hubungan kita dengan Yesus. Jika seseorang mengaku dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka ia akan diselamatkan. Dan, ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita mengucapkan janji untuk setia sampai selamanya. Saat itulah kita telah terikat oleh sebuah ikatan yang tak terlihat namun sangat erat. Kita telah dipersatukan dalam persekutuan yang indah dengan Yesus.
Hidup yang kita jalani bersama Yesus pastinya mengalami pasang surut sebagaimana kehidupan pasangan suami-istri. Itu terjadi bukan karena masalah itu berasal dari Tuhan Yesus, tetapi karena kita masih hidup dalam dunia ini. Lalu, di saat kita tengah berhadapan dengan masalah-masalah tersebut, apa yang kita lakukan? Mungkinkah kita akan marah dan pergi meninggalkan Tuhan? Ini bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Di saat kita sedang menghadapi masalah, ingatlah akan janji yang kita ucapkan dengan kesungguhan hati kepada Tuhan. Ingatlah akan masa-masa indah dalam hadirat Tuhan. Ketika kita mengingat semua tentang kebaikan dan cinta Tuhan yang demikian besar, hal itu akan membuat kita kembali mendapatkan kekuatan untuk terus berjalan bersama dengan Tuhan. Janji kita untuk tetap setia sampai akhir yang akan selalu memberi kita semangat untuk tidak berpaling dari Tuhan. Ingatlah, bahwa jika hubungan dengan sesama manusia saja mengalami masalah, apalagi dengan Tuhan, karena ada Iblis yang senantiasa berusaha memisahkan kita dari Tuhan. Oleh karena itu, tetaplah setia pada janji awal saat kita percaya dan menerima Yesus.

DOA
Bapa, ingatkanlah aku selalu pada janjiku untuk tetap setia kepadaMu sampai akhir. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here