welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Aku Mengasihimu ...

Roma 5:8; 1 Yohanes 1:9

Thalia adalah seorang pasien di sebuah rumah sakit jiwa di Eropa. Para dokter mengatakan bahwa ia menderita penyakit jiwa akut. Pihak rumah sakit pun ingin mengetahui latar belakang Thalia dan mereka mendapatkan informasi bahwa Thalia adalah seorang gadis yang tumbuh di bawah tekanan orang tuanya. Orang tuanya sering bertindak kejam terhadap dirinya. Di usianya yang ke-12 tahun, Thalia harus menyaksikan bagaimana ayahnya tewas seketika di hadapannya. Pada saat itu kedua orang tuanya sedang bertengkar. Lalu terjadilah perdebatan besar yang berujung saling berebut pistol. Akhirnya ayah Thalia pun tewas tertembak oleh sang ibu. Sejak saat itu, Thalia selalu hidup di dalam kemarahan, kebencian serta penderitaan yang melampaui batas. Hal ini pun menyebabkan pikirannya menjadi terganggu. Dalam khayalannya hanya ada tindakan yang kejam dan sadis. Karenanya, setiap orang yang dekat dengannya akan dipukul dan dimakinya. Para dokter yang merawatnya, mengusulkan agar Thalia menjalani terapi untuk menyalurkan emosi kebrutralannya. Namun, terapi ini memerlukan seseorang yang bersedia menderita, dimaki dan dipukuli oleh Thalia.
Di antara para perawat, ternyata ada seorang yang rela untuk membantu memulihkan kesehatan Thalia. Satu jam setiap hari selama dua minggu berturut-turut, perawat ini masuk ke kamar Thalia dan membiarkan dirinya diperlakukan secara kejam oleh Thalia. Dengan berteriak dan memaki, Thalia memukuli perawat itu. Karena merasa lelah, ia pun berhenti memukuli perawat tersebut. Setelah itu, ia menyembunyikan diri di sudut ruangan dengan tubuh gemetaran penuh rasa takut. Sang perawat pun mengalami luka memar dan bengkak, namun ia tidak marah dan benci kepada Thalia, karena dari awal dia sudah memutuskan untuk menolong Thalia dengan terapi ini. Perlahan sang perawat itu menghampiri Thalia yang meringkuk ketakutan. Dengan lembut ia berkata, "Aku mengasihi engkau." Lalu memeluknya. Namun belum ada respons dari Thalia. Setelah beberapa lama, baru timbul respons dari Thalia. Setiap kali perawat itu memeluknya dan berkata lembut, "Aku mengasihi engkau," mata Thalia meneteskan air mata. Pelukan yang diberikan oleh perawat itu pun diterimanya dengan hangat dan penuh kasih. Tidak berapa lama kemudian, Thalia pun pulih.
Betapa besar kasih seorang perawat terhadap Thalia yang menderita, sehingga ia membiarkan dirinya terluka demi kesembuhan Thalia. Demikianlah kasih Tuhan Yesus kepada kita. Karena kasihNya kepada kita, Ia telah menyerahkan diriNya disalib untuk menanggung segala dosa kita. Karena itu, seburuk apa pun keadaan kita, ingatlah bahwa Tuhan Yesus mengasihi kita. Jangan biarkan hidup kita dihantui oleh bayang-bayang masa lalu. Kita hanya perlu membuka hati kita dan meminta pengampunan dariNya. Dengan demikian kita pun diampuni dan dipulihkanNya.

DOA
Tuhan, terima kasih untuk pengorbananMu. Kini aku datang meminta perkenananMu dan ampunilah dosa-dosa yang telah aku perbuat. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here