Amsal 28:19; Roma 12:12
Tidak ada manusia yang dapat memilih situasi, tempat, waktu, dan keluarga ketika akan dilahirkan. Ia hanya bisa pasrah menerima kenyataan itu. Namun, sekalipun kita tidak bisa memilih untuk hal ini, kita masih punya kesempatan untuk memilih yang lain, yaitu memilih bagaimana kita menjalani hidup dan mempersiapkan masa depan. Situasi dan kondisi tidak akan memengaruhi jika kita memiliki tekad, sebagaimana yang terjadi pada Raeni. Ia mempunyai cita-cita yang tinggi, namun ayahnya hanyalah seorang tukang becak yang penghasilan per harinya sekitar 10-50 ribu rupiah. Bahkan, ayahnya harus merangkap menjadi satpam di sebuah kantor dengan gaji 450 ribu rupiah per bulan demi menambah penghasilan. Keadaan keluarga secara ekonomi tidak memungkinkan Raeni untuk melanjutkan kuliah. Namun atas dukungan sang ayah, ia melanjutkan kuliahnya di sebuah universitas dan mendapatkan beasiswa Bidikmisi. Hingga tiba hari di mana ia diwisuda. Ia pun datang ke acara wisuda dengan menggunakan becak yang dikayuh oleh ayahnya. Ia lulus cumlaude dengan IP tertinggi 3,96 dari jurusan Pendidikan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang. Tentunya ini adalah prestasi yang luar biasa dan patut dikagumi. Bahkan ia mendapatkan beasiswa melanjutkan S2 ke Inggris sesuai impiannya.
Kita juga melihat beberapa figur publik lulus dengan prestasi cumlaude. Tetapi, kita bisa katakan itu hal yang wajar karena selain mereka pintar, fasilitas-fasilitas belajar mereka lebih terjamin, sebab mereka berasal dari keluarga yang mampu secara finansial. Tetapi prestasi Raeni, membuka mata kita bahwa kesuksesan itu dapat diraih oleh setiap orang dari semua kalangan yang berbeda keberadaan ekonominya. Fasilitas-fasilitas mewah bukanlah tolok ukur bahwa seseorang lebih berpotensi untuk sukses. Fasilitas dan kehidupan yang berkecukupan tidak dapat menjamin kesuksesan seseorang. Hanya kerja keras dan usaha di dalam doa yang mampu mengantarkan seseorang ke gerbang kesuksesan.
Setiap individu terlahir dengan tangan kosong. Tidak ada seorang pun yang terlahir dengan menggenggam emas ataupun benda lainnya, yang bisa untuk menjadi bekal melanjutkan hidup di dunia. Ini menunjukkan bahwa apa yang kita miliki saat ini semua adalah hasil kerja dan doa kita. Jika kita memiliki nilai yang rendah, itu adalah hasil usaha kita. Jika kita memiliki nilai yang tinggi itu juga adalah hasil usaha kita. Perlu diingat bahwa hasil itu menggambarkan seberapa besar dan seberapa giat kita memperjuangkannya. Seseorang boleh pintar tetapi apabila ia tidak berusaha maka bagaimana ia dapat menjadi orang sukses? Hidup yang diimbangi dengan kebijaksanaan, pengetahuan, dan dedikasi yang tinggi akan membuat kita sukses. Berdoa dan bekerjalah dengan giat untuk meraih impian kita, sebab kita semua memiliki kesempatan yang sama untuk memilih dan menentukan masa depan kita.
DOA
Bapa, aku lahir tanpa membawa apa pun ke dalam dunia, semua adalah anugerahMu. Aku bersyukur karena Engkau telah memberkati usahaku. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
back
Best viewed in Mozilla Firefox 3 or greater