welcome visitor
Join us

categories
artikel -

Burung Nasar Yang Berkerumun

Tanya: Di dalam Luk 17:37, murid-murid Tuhan Yesus bertanya kepadaNya, "Di mana Tuhan?"   Dan Tuhan Yesus menjawab pertanyaan mereka dengan berkata, "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar." Apa sebenarnya yang ditanyakan oleh murid-muridNya itu? Lalu, apa maksud jawaban Tuhan Yesus tersebut?
Jawab: Di dalam Luk. 17:20-37 Tuhan Yesus mengajarkan murid-muridNya tentang kedatanganNya yang kedua kali, yang diawali oleh pertanyaan orang-orang Farisi. Kepada murid-muridNya, Ia menceritakan kedatanganNya yang tiba-tiba dan pentingnya untuk berjaga-jaga. Lalu pada akhir pengajaranNya, Ia menjelaskan kepada mereka tentang pemisahan di antara orang-orang benar dengan orang-orang yang tidak benar pada saat kedatanganNya. Pemisahan ini bahkan terjadi di antara mereka yang ada di dalam rumah yang sama. Tuhan Yesus berkata bahwa pada saat kedatanganNya, ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama menggiling, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang di ladang, yang satu akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Kemudian murid-muridNya bertanya kepadaNya, "Di mana Tuhan?" Maksudnya, para murid saat itu menanyakan keberadaan orang-orang yang dibawa itu, yang diceritakan oleh Tuhan Yesus. Mereka dibawa ke suatu tempat, tetapi ke mana? Jadi, pertanyaan murid-murid itu kepada Tuhan Yesus adalah tentang orang-orang yang dibawa, bukan orang-orang yang ditinggalkan.
Untuk menjawab pertanyaan murid-muridNya Tuhan Yesus pun berkata, "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar." Ini adalah sebuah peribahasa yang sudah umum. Burung nasar adalah burung pemakan bangkai. Mereka mempunyai insting yang tajam untuk mendeteksi tempat-tempat bangkai. Dan di mana mereka dapat menemukan bangkai-bangkai, di situlah mereka berkerumun untuk memakan bangkai-bangkai tersebut. Jadi maksud Tuhan Yesus ke tempat seperti itulah orang-orang tersebut dibawa, yakni ke tempat mayat, tempat yang penuh dengan kematian dan kebusukan. Sebab mereka adalah orang-orang yang tidak benar, yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus. Sebagaimana mayat atau binatang yang mati akan dikerumuni oleh burung-burung nasar untuk memakannya, demikianlah orang-orang yang mati secara rohani, yakni orang-orang berdosa, akan dihukum oleh Tuhan. Di sini burung-burung dipakai sebagai alat penghukuman Tuhan terhadap orang-orang berdosa, sebagaimana terdapat juga di dalam Why 19:17-18.
Jadi jelaslah, Tuhan Yesus mengatakan bahwa orang-orang yang dibawa tersebut adalah orang-orang yang akan dihukum oleh Tuhan. Sedangkan orang-orang yang ditinggalkan tersebut adalah orang-orang yang akan mengalami kemuliaan di dalam Kerajaan Sorga. Biasanya orang-orang yang dibawa adalah orang-orang yang diselamatkan. Tetapi tidak selalu demikian. Misalnya dalam perumpamaan lalang di antara gandum, yang diambil adalah lalang, yang akan dibakar, sedangkan yang ditinggalkan adalah gandum, yang akan dibawa ke dalam lumbung (Mat 13:24-30). Lalang yang diambil tersebut menggambarkan orang-orang berdosa, yang akan diambil dari antara orang-orang benar, untuk dihukum (Mat 13:36-43). Seperti halnya buah anggur yang dituai dari bumi, menggambarkan orang-orang berdosa yang akan dihukum (Why 14:18-20).


back
more article...
login member
Username
Password
* sign up here